Jabatan basah dan jabatan kering dampaknya kadang sedemikian jauh. Sampai-sampai, tidak sedikit orang dalam memilih jenis sekolah, dan atau bahkan memilih program studi di perguruan tinggi memilih jenis yang sekiranya ke depan mendapatkan pekerjaan di posisi basah itu
Oleh: Prof. DR. H. Imam Suprayogo
Rektor UIN Malang
Ada satu istilah dalam jabatan di kantor, baik sebagai PNS atau swasta, yaitu jabatan basah dan atau jabatan kering. Banyak orang menyukai jabatan basah, hingga secara diam-diam memperebutkannya. Orang merasa beruntung, karena mendapatkan jabatan basah.
Disebut sebagai jabatan basah, oleh karena jabatan itu banyak mendatangkan tambahan penghasilan, baik resmi atau tidak resmi.
Bertolak belakang dari jabatan basah, adalah jabatan kering. Disebut sebagai jabatan kering oleh karena dari posisi itu tidak banyak mendatangkan penghasilan tambahan. Tidak banyak proyek, misalnya.
Akibat perbedaan tersebut, jabatan basah dan jabatan kering, mungkin beberapa orang memiliki eselon sama, tetapi peluang mendapatkan penghasilan tamabah berbeda. Umumnya orang tidak menyukai jabatan kering, kecuali mereka yang suka menjaga dirinya agar bisa berbuat jujur dan atau tidak terlibat dengan kesalahan yang mencelakakan.
Istilah jabatan basah dan jabatan kering sudah umum diketahui oleh masyarakat. Disebut sebagai jabatan basah adalah di posisi-posisi yang memungkinkan seseorang mengatur hal-hal yang ada kaitannya dengan keuangan.
Di tempat itu, siapa saja berpeluang, untuk mengatur uang sehingga mereka juga akan mendapatkan bagian atau insentif. Selain itu, adalah jabatan yang menjadikan banyak orang tergantung atas jasanya.
Seseorang yang berada di posisi jabatan basah, umumnya tingkat kehidupan ekonominya lebih baik. Keadaan rumah, fasilitas kendaraan, dan juga gaya hidupnya lebih baik dari mereka yang berada di posisi kering.
Anehnya, oleh masyarakat perbedaan seperti itu dianggap biasa. Masyarakat memberikan toleransi terhadap perbedaan seperti itu. Padahal semestinya, sesama PNS atau bekerja se kantor, akan mendapatkan pengahsilan sama.
Diskriminasi seperti itu mestinya tidak terjadi di lingkungan birokrasi. Semua jabatan seharusnya mendapatkan imbalan yang sama.
Perbedaan pendapatan bagi orang-orang yang berada di antara posisi yang berlainan seharusnya didasarkan pada pangkat dan jenjang atau eselon yang diduduki. Dan, bukan oleh karena jenis tugas yang diemban.
Lebih anehnya lagi, sebutan sebagai tempat basah dikaitkan dengan peluang seseorang melakukan penyimpangan, termasuk korupsi. Seolah-olah menyimpang di tempat itu adalah hal biasa atau wajar.
Kewajaran itu hanya oleh karena yang bersangkutan bertugas di tempat itu untuk mengatur. Seharusnya di dalam birokrasi, dihindari sebutan sebagai tempat basah dan tempat kering seperti itu.
Jabatan basah dan jabatan kering dampaknya kadang sedemikian jauh. Sampai-sampai, tidak sedikit orang dalam memilih jenis sekolah, dan atau bahkan memilih program studi di perguruan tinggi memilih jenis yang sekiranya ke depan mendapatkan pekerjaan di posisi basah itu.
Dengan demikian, sebenarnya mental untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya sudah tertanam sejak seseorang memilih sekolah. Biasanya, berapapun besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memasuki sekolah atau program studi dimaksud akan dibayar. Selain itu, anehnya orientasi seperti itu dianggap tepat dan bahkan bergengsi bila berhasil.
Melihat orientasi masyarakiat seperti itu, maka memberantas tindak kejahatan korupsi menjadi sangat sulit. Oleh sementara orang, korupsi dianggap biasa. Orang yang mendapatkian uang, bagaimana pun jalan yang ditempuh, dianggap berprestasi. Cara itu baru dianggap salah, ketika ketahuan bahwa uang itu diperoleh dari jalan yang tidak benar. Halal dan haram tidak terlalu dikenal. Ukurannya hanyalah sederhana, yaitu peraturan.
Oleh karena itu, dalam upaya memberantas korupsi seperti sekarang ini, perlu ditumbuhkan kesadaran tentang status uang atau harta yang diperoleh, harus dikaitkan dengan nilai-nilai agama, yaitu halal dan atau haram. Selain itu, juga perlu segera dihilangkan pandangan tentang adanya posisi basah dan atau posisi kering, jabatan basah dan atau jabatan kering, komisi basah dan komisi kering, kepanitian basah dan atau juga kepanitiaan kering dan seterusnya. Dengan demikian, orang tidak lagi mengejar jabatan basah itu.
Andaikan hal yang sederhana tersebut bisa dihilangkan, maka sedikit banyak akan mengurangi tindak kejahatan korupsi. Sebab, diskriminasi itu akan melahirkan sakit hati, kekecewaan dan kecemburuan, yang selanjutnya berdampak pada lahirnya penyimpangan atau tindak kejahatan korupsi yang dibenci oleh banyak orang itu.
Wallahu a’lam.
Kontrolsosial.com diterbitkan oleh Asosiasi Riset Kontrol Sosial. Asosiasi Riset Kontrol Sosial melihat kepentingan mendesak kelas buruh dan rakyat Indonesia adalah penuntasan revolusi demokratis.
Revolusi demokratis yang tidak tuntas memunculkan persoalan dalam bidang demokrasi, kebangsaan dan militerisme.
Penuntasan revolusi demokratis ini dengan mendirikan kediktaktoran demokratis revolusioner kelas buruh dan rakyat. Dimana kekuasaan akan didemokratiskan; aset-aset kapitalis akan diambilalih secara bertahap dimulai dengan alat-alat produksi yang paling siap; kepemilikan privat yang kecil-kecil akan didorong, bukan dengan paksaan namun dengan contoh dan bantuan sosial, untuk menjadi koperasi atau bentuk kooperatif lainnya.
Penuntasan revolusi demokratik secara revolusioner akan mempermudah kelas buruh untuk mengorganisasikan kekuatannya. Melemahkan cengkraman kelas borjuis yang setengah hati dalam perjuangan demokrasi. Dari penuntasan revolusi demokratik tersebut kelas buruh dapat segera, sesuai dengan tingkat kekuatannya, kekuatan kesadaran kelas dan proletariat yang terorganisir, untuk bergerak ke revolusi sosialis. Tatanan sosialisme yang dimaksud adalah kekuasaan kelas buruh dan rakyat pekerja yang terorganisasi sebagai negara, yang mewujud di dalam dewan-dewan rakyat. Bersamaan dengan itu, pengorganisasian alat-alat produksi akan dilakukan secara demokratis dan terencana, demi mewujudkan masyarakat tanpa kelas dan keberlangsungan alam, sehingga untuk pertama kalinya suatu masyarakat yang manusiawi akan terwujud, dimana perkembangan bebas akan menjadi syarat bagi perkembangan umat manusia secara keseluruhan.
Silahkan klik https://bit.ly/3nNbDwZ untuk aplikasi android kontrolsosial.com
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui
Silahkan klik https://bit.ly/3nNbDwZ untuk Download aplikasi Kontrol-sosial
Baca juga:
- Audiensi Berujung Pembubaran BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai)
- Menguak Potongan Dana BOS SDN dan SMPN di Gresik Rp.500.000 – 700.0000 per Bulan
- Mempertanyakan Ulang Bantuan Sosial Untuk Orang Mampu
- Diduga Ditilap: Penyaluran Bantuan PKH di Gresik, Terungkap Ada Duit Bansos
- Bila perlu Bebaskan Saja: Miliki 5 Poket SS, Jaksa Tuntut Ringan Terdakwa
- MIRIS, ANGGOTA DPRD RANGKAP CALO SEKOLAH
- PERUSAKAN ASSET KABUPATEN KECEROBOHAN PEMERINTAH DESA WOTAN
- Si Boros dan Si Pelit
- UU HPP: NIK Pengganti NPWP, Skema Pajak, Pajak UMKM Terbaru
- Keresahan Dibalik Tumbangnya Media Sosial
- Pantura Tenggelam: Diskursus dan Wacana Terbaru
- Perencanaan ekstrim, Kejahatan terstruktur PT. Smart Multi Finance pada Debitor saat jalani perawatan Covid – 19 di Surabaya?
- Terkait D’Lagoon, Anggota Dewan Minta Satpol PP Tegakkan Perda
- Serapan OPD Tak Maksimal, Silpa APBD Gresik Capai Rp 177 Miliar
- Wartawan TV Dan Media Nasional Dikorbankan, Pidana Penyiaran Dan UU Pers Terabaikan
- Data Kekayaan Rahasia Para Elit Dalam PPP Papers
- Modus Penipuan Jual Beli Barang, Pelaku Menyamar sebagai Pembeli Sekaligus Penjual
Link aplikasi android kontroversi bisa didownload https://bit.ly/3nNbDwZ
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
Independensi adalah Ruh Kontrol Sosial. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, Redaksi Kontrol Sosial selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontrol Sosial akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.
Boleh share dan copy paste
Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahalanya,
namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapatkan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahalamu Insya Allah
Redaksi Kontrol Sosial mengundang dalam program jurnalime warga dengan daftar login menulis sendiri kontrolsosial.com pojok kanan atas untuk mendapatkan akses tayang sendiri peristiwa dan kejadian sebagai kontrol sosial di lingkungan sekitar anda masing-masing
Silahkan klik https://bit.ly/3nNbDwZ untuk Download aplikasi kontrolsosial.com
Produk Hukum NU
- 9 Pedoman Berpolitik Warga NU
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ke-33 NU
- Archive Test Miftahu
- Fikih Kebencanaan Perspektif NU
- Fiqih Pemulasaaran Jenazah Pasien Covid-19
- Hasil Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur tentang Islam Nusantara
- Hasil-hasil Muktamar Ke-32 NU
- Hasil-hasil Muktamar Ke-33 NU
- Hasil-hasil Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017
- Munas-Konbes NU 2012 Kempek Cirebon
- Peraturan Organisasi 2012
AMALIYAH NU
BUKU DAN KITAB
- Piagam Nahdlatul Wathan
- Download Terjemah Sahih Bukhori (pdf):
– Jilid 1
– Jilid 2
– Jilid 3
– Jilid 4
– Jilid 5
– Jilid 6
– Jilid 7 - Qurrotul Uyun Terjemah Indonesia PDF
SEJARAH
- Ilmu Sejarah
- Pengantar Ilmu Sejarah
- Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik Di Mata Indonesianis
- Mansia dan Sejarah
- Tatanan orde baru
-
- Bung Karno Pejambung Lidah Rakjat Indonesia
- Pesan Dakwah M.Natsir
- Kata Mutiara Bung Karno
- Riwayat Perjuangan K.H. Abdul Halim (Majalengka)
- Jalan Juang Ulama Muda : K.H. Wahid Hasyim
- Jalan Kehidupan M. Natsir
- Peran Besar Bung Kecil : Biografi Sutan Syahrir
- Kisah Hidup Dipa Nusantara Aidit (D.N. Aidit)
- Misteri Letkol Untung : Yang Terbaik Lalu Terbalik
- Meluruskan Sejarah Kartosoewirjo Bersama Irfan S Awwas (Audio)
- M.Natsir Di Panggung Sejarah Republik – Lukman Hakim (Editor)
- Riwayat Soeharto di Majalah Tempo
- [HOT] Edisi Khusus Majalah Tempo 14 Oktober 2013 : RAHASIA-RAHASIA ALI MOERTOPO
- Babad Tanah Jawi
- Sejarah Kerajaan Tatar Sunda (Kumpulan Tulisan Pangeran Wangsakerta)
- Sejarah Kerajaan Banten
- Kebangkitan Pemuda
- Hikayat Tanah Hindia
- Jaman Bergerak di Hindia Belanda : Mozaik Bacaan Kaum Pergerakan Tempo Doeloe
- ETOS POSTMODERN
- Catatan Sejarah
- Transformasi Sosial dan Gerakan Islam di Indonesia
- Mendajung Antara Dua Karang, Drs. Mohammad Hatta, Sidang BPKNP 2 September 1948
- Sejarah Perkembangan Pemurnian Islam di Indonesia oleh HAMKA (1958)
- Negara Islam Indonesia : Fakta Sejarah dan Perkembangannya
-
- Sejarah Perjuangan Umat Islam
- Daur Ulang Militan di Indonesia
- Tipologi Gerakan Sempalan di Indonesia
- Peran Tarekat Dalam Islamisasi Indonesia
- Sejarah Pasca Kemerdekaan (.ppt)
- Lajur Kanan Sebuah Jalan Dinamika Pemikiran dan Aksi Bintang Bulan (Studi Kasus Gerakan Darul Islam 1940 – 1962)
- Bencana Ummat Islam Indonesia tahun 1980-2000
- Catatan Hitam Lima Presiden
- A Short History of Indonesia : The Unlikely Nation (Bahasa Inggris)
- Sejarah, Ideologi Dan Karakter Gerakan Islam Politik Di Indonesia
- Daftar Isi Intel oh Intel
- Pengantar Intel oh Intel
- Intel oh Intel Jilid Satu
- Intel oh Intel Jilid Dua
- Evolusi Intelijen Indonesia
Wawasan Islam
- Proses Revolusi Islam ; Sayyid Abul A’la Al-Maududi
- Agama Islam dan Politik
- Gerakan Sempalan di Indonesia
- Orang Nusantara Naik Haji
- Komunisme Musuh Islam Sepanjang Sejarah
- Asas-asas Islam
- Beberapa Studi Tentang Islam
- Cara Hidup Islam
- Dasar-dasar Islam
- Beberapa Pelajaran Dalam Amal Islami
- Empat Istilah Dalam Al-Qur’an
- Menuju Madinatul Munawwarah
- Hand Book Imarah Islam Indonesia
- Perang Salib Vs Perang Sabil : Abdul Qadir Djaelani
- Intelijen Nabi
- Sirah Nabawiyah – Said Ramadhan Al-Buti
- Karen Amstrong – Sejarah Tuhan
- Ibn Katsir – Tafsir Ibn Katsir juz 1 [35.4 MB |download], juz 2 [19.6 MB |download], juz 3 [13.4 MB |download], juz 4 [15.6 MB |download], juz 5 [16.7 MB |download], juz 6 [23.3 MB |download], juz 7 [18.5 MB |download], juz 8 [15.7 MB |download], juz 9 [17.9 MB |download]
- Halumma Ila Mardhatillah, Ibnu Bahasan, Maramedia Publishing, 2010
- Terjemah Ta’alim Muta’allim Karya Syaikh Az-Zarnuji