July 27, 2024
Lamongan Alami Defisit Anggaran Capai Rp 320 Miliar,  Prioritaskan Pembangunan Jalan pada 2022

Lamongan Alami Defisit Anggaran Capai Rp 320 Miliar, Prioritaskan Pembangunan Jalan pada 2022

Pendapatan daerah Tahun 2022 diproyeksikan sebesar Rp 2.900.519.939.710 (Rp 2,9 triliun). Sedangkan Belanja Daerah diproyeksikan sebesar Rp 3.220.519.939.710 (Rp 3,2 triliun). Sehingga ada defisit anggaran Rp 320 miliar

 

Lamongan – Pemkab Lamongan akan mulai merencanakan arah baru, utamanya memprioritaskan pada pembangunan daerah, khususnya perbaikan sektor infrastruktur pada 2022 mendatang. Rabu (22/9/2021).

Rencana tersebut disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Lamongan,

Dimana disebutkan dalam pengantar nota keuangan atas rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Program Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2022,

‘Terkait rancangan APBD ini berbeda dengan rancangan tahun sebelumnya yang lebih fokus pada penanganan Covid-19″, tuturnya.

Meski begitu, rancangan KUA-PPAS 2022 tetap tidak seketika melepaskan fokus pada Covid-19 karena memang belum bisa dipastikan bahwa pandemi sudah berakhir.

“Akan tetapi perhatian pada pembangunan infrastruktur, terutama jalan, memang sudah saatnya dilakukan”, lanjutnya.

Termasuk belanja daerah akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur khususnya untuk memperbaiki jalan, dengan skema pinjaman daerah sebesar Rp 350 miliar.

Dengan penguatan pembangunan jalan tersebut, Dia berharap dapat mendukung konektivitas serta akselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

“Juga mempercepat mobilitas barang produksi masyarakat sehingga ekonomi semakin tumbuh dan merata”, lanjutnya.

Masih kata Yuhronur, selain pembangunan infrasktruktur jalan juga dilakukan pada penyediaan pelayanan dasar dan pelayanan tersier yang diarahkan untuk mendukung perluasan layanan jaringan air.

“Terlebih perluasan layanan jaringan air di Babat dan jaringan di wilayah sebelah Selatan yang merupakan program air bersih Mojokerto-Lamongan-Gresik ( Mojolagres ) yang sampai sekarang dalam pengerjaan”, lanjutnya.

Oleh sebab itu, pelayanan tersier yakni irigasi yang telah diprogramkan untuk mendukung peningkatan penyediaan sumber air yang dipergunakan untuk pertanian.

Ditambahkan Pak Yes – sapaan Yuhronur – selain prioritas infrastruktur, bidang kesehatan tentu masih menjadi perhatian dengan mengantisipasi resiko dampak Covid-19.

“Salah satu cara melalui testing, tracing, dan treatment, melanjutkan program vaksinasi Covid-19, serta penguatan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan”,  tuturnya.

Menurutnya, cara itu diharapkan efektif dalam pengendalian pandemi Covid-19, sehingga pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat.

Pandemi seharusnya dijadikan momentum untuk perbaikan dan reformasi sistem kesehatan di Kabupaten Lamongan.

Seperti dengan membenahi fasilitas layanan kesehatan sampai dengan Puskesmas, transformasi layanan primer, layanan rujukan, peningkatan ketahanan kesehatan, peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan, serta pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan.

Tercatat dalam nota keuangan tersebut disampaikan bahwa pendapatan daerah Tahun 2022 diproyeksikan sebesar Rp 2.900.519.939.710 (Rp 2,9 triliun).

Sedangkan Belanja Daerah diproyeksikan sebesar Rp 3.220.519.939.710 (Rp 3,2 triliun),

“Sehingga ada defisit anggaran Rp 320 miliar yang akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati, dengan menjaga keberlanjutan fiskal”, tutupnya.