Sekolah adalah tempat belajar mengajar, keterbukaan informasi sangatlah diperlukan dalam pembangunan, apalagi pada dunia pendidikan keterbukaan informasi menjadi tolak ukur pertama terkait kwalitas tenaga pendidik dan anak didik.
Tim investigasi peduli pendidikan mendatangi UPT SMPN 14 Benjeng pada hari kamis tanggal 16 september 2021, guna untuk meminta informasi yang bisa diakses, disuarakan demi untuk perbaikan pendidikan. Namun yang didapat tim bertolak belakang, dikarenakan seluruh informasi yang diakses oleh tim melalui pihak sekolah semua diduga ditutup rapat oleh pihak sekolah.
Kedatangan tim bersamaan dengan pelaksanaan vaksin COVID-19 yang dilaksanakan oleh UPT PUSKESMAS Benjeng, Vaksin tersebut dilaksanakan di mushollah sekolah. Dalam pelaksanaan Vaksin tersebut kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tidak ada di sekolah.
Tim investigasi minta pihak sekolah ada yang menemui guna untuk akses informasi, namun sangat disayangkan yang datang malah pak Sulikan yang mengaku sebagai Pengaman sekolah.
Kepala sekolah lagi ada acara didiknas kabupaten, wakil kepala sekolah juga keluar, jadi tidak ada guru yang bisa ditemui, jadi bapak besuk kesini lagi saja kata sulikan.
Jangankan jenengan, wali murid saja memasuki area sekolah meminta legalisir juga harus dan wajib dengan seijin kepala sekolah. Imbuh sulikan (16/09/2021)
Miris seorang guru yang bernama Subandi saat tim meminta informasi papan struktural guru pendidik dan nomor telephone yang bisa dihubungi yang tersambung langsung ke kepala sekolah, “kalau papan struktural guru tersebut berada diruang guru (dengan tidak mau menunjukkan ruangan guru) dan bapak apabila ingin tahu struktural tersebut harus seizin kepala sekolah, kami tidak berani karena takut akan disalah gunakan. Nomor kepala sekolah saya tidak berani pak” kata subandi (16/09/2021)
PLT kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyono saat dikonfirmasi mengatakan “nanti kami klarifikasi”. (16/09/2021)
Ketua DPRD Kabupaten Gresik Abdul qodir belum dapat dikonfirmasi
Ketua LSM ILHAM Nusantara Charif anam angkat bicara, sekolah negeri adalah sarana umum yang dibangun dengan anggaran negara, ironis kemudian semua harus seijin kepala sekolah bahkan informasi publik saja harus dengan ijin kepala sekolah, memasuki wilayah sekolah juga harus seijin kepala sekolah. Apakah sekolah negeri hak pribadi atau milik pribadi kepala sekolah? Sehingga semua harus seijin kepala sekolah, ini perlu diluruskan.
Apalagi ada tim pengaman disekolah, lalu fungsinya apa? Anggaran untuk tim pengamanan dari mana? Kami konfirmasi ke ketua DPRD Kabupaten Gresik dan ke PLT kepala dinas pendidikan kabupaten Gresik.
Kami heran sekali, ada apa dengan sekolah SMPN 14 Gresik sehingga yang menemui kami bukan guru atau staf yang ada melainkan yang menemui kami adalah tim pengaman sekolah meskipun banyak guru yang terlihat nganggur di halaman sekolah. Seperti MISTERIUS banget SMPN 14 Gresik yang berada di Kecamatan Benjeng kabupaten Gresik ini
Kami harap pihak dinas pendidikan kabupaten Gresik dapat bersikap memberikan teguran, bahwa data publik dan area sekolah adalah milik umum, kami harap dinas bisa menghapuskan dugaan praktek
Daerah terlarang di wilayah sekolah. Tutup Charif (16/09/2021)
Ketua umum Indonesia Bebas Masalah Imam S menyoroti dengan adanya hal tersebut maka diduga sekolah tidak sehat dan sekolah menyimpan Rahasia besar yang harus diungkap demi kepentingan pendidikan menjadi sehat di indonesia. Tutup Imam (16/09/2021)
